Dana JETP Terlalu Kecil, Pensiun Dini PLTU Dinilai Sulit Dijalankan

Nadya Zahira
14 November 2023, 13:08
pensiun dini pltu, jetp,
PLN
Ilustrasi PLTU.

Pemerintah Indonesia berencana untuk melakukan program pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya melalui pendanaan transisi energi dalam skema kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP).

Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Tata Mutasya menilai rencana tersebut diprediksi akan sulit dijalankan karena ketidaksiapan negara-negara maju dalam memberikan pendanaan untuk program tersebut.

“Ada ketidak jelasan dari negara-negara maju terkait pendanaan JETP ini, bahkan dana hibah yang diberikan saja sangat sedikit,” ujar Tata dalam acara Katadata bertajuk ‘Dialog Masyarakat Sipil JETP,’ disiarkan secara daring, Selasa (14/11). 

Seperti diketahui pendanaan transisi energi JETP senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun, sebagian akan digunakan untuk pensiun dini PLTU batu bara.

Maka dari itu, Tata meminta kepada Sekretariat JETP untuk mendesak negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG) agar lebih serius dalam menjalankan komitmennya yaitu, mendanai program transisi energi di Indonesia khususnya pensiun dini PLTU batu bara. 

Padahal, menurut dia negara-negara maju selama ini merupakan penghasil emisi karbon dioksida (CO2) terbesar di dunia. Sehingga sudah sewajarnya bagi mereka untuk terlibat dalam menurunkan emisi global.

Tak hanya itu, dia juga meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan batu bara. Apalagi, ekonomi di Indonesia masih sangat bergantung kepada sektor batu bara karena memiliki nilai yang tinggi. 

“Maka batu bara ini harus diubah tidak menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam ekonomi Indonesia. Kalau ini bisa dijalankan, kemungkinan negara IPG juga akan berkomitmen untuk mendanai,” ujarnya. 

Pasalnya, dia menilai negara IPG masih enggan berkomitmen untuk mendanai program pensiun dini PLTU karena melihat Indonesia masih sangat bergantung terhadap energi fosil khususnya batu bara. “Kalau begini jadinya kontradiktif, kita mau pensiun dinikan PLTU batu bara, tapi kita juga masih bergantung,” kata dia. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...